HUBUNGAN Indonesia dengan TimurTengah sudah terjalin sejak lama, terutama dengan bangsa Arab, sedangkan mengenal waktu kedatangan orang-orang Arab ke Kepulauan Indonesia terdapat perbedaan pendapat, baik di kalangan sejarawan asing maupun sejarawan Indonesia sendiri.Dua sejarawan Belanda, yaitu Snouck Hurgronye dan WF Stutterhelm. Udak menyinggung mengenal kapan datangnya orang-orang dari TimurTengah ke Indonesia, dan hanya menyebut masuknya agama Islam ke Nusantara pada abad ke Xin. yang didasarkan pada batu nisan Sultan Malik Al Saleh yang wafat pada tahun 1627. dan yang membawa agama Islam ke Nusantara adalah orang-orang Gujarat. Relief nisan yang diketemukan Itu dianggapnya memiliki persamaan dengan nisan yang terdapat di Gujarat.
Pendapat lain mengatakan bahwa kedatangan pedagang-pedagang Arab dari Ha-dramaut (Yemen) telah berlangsung sejak abad ke X. sementara sejarawan lain mengatakan bahwa saudagar saudagar Timur Tengah telah sampai ke Kepulauan Nusantara sebelum masuknya agama Islam ke Indonesia, bahkan sebelum lahirnya agama Islam.Jalur perdagangan antara Teluk Persia dan Laut Merah dengan Kepulauan Indonesia telah terjalin pada abad ke 2 SM. dan bangsa Arab telah Uba di Indonesia. Apabila versi tersebut benar, maka bangsa Arab merupakan orang asing pertama yang datang ke Indonesia, mengingat bahwa kedatangan bangsa India dan Cina berlangsung pada abad pertama SM.
Proses interaksi Indonesia-Timur Tengah
Proses interaksi antara Indonesia dengan TimurTengah makin intensif dan berkembang pesat pada masa Dinasti Abbaslah di Irak, dan pada waktu Itu Baghdad dan Basrah. disamping merupakan pusat-pusat perdagangan antara dunia Islam, juga merupakan tempat menuntut Ilmu pengetahuan, dan hal ini berlangsung sejak lima abad, yaitu sejak abad ke 8 M sampai abad ke 13 M. yaitu sejak Jatuhnya Irak ketangan Bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu. Aktivitas perdagangan dan pelayaran serta tempat mencari Ilmu pengetahuan, kemudian berpindah ke Mesir. Dan dengan terbukanya Terusan Sue2 pada tahun 1856. maka Jumlah orang-orang dari Timur Tengah ke Indonesia meningkat, sementara orang-orang Indonesia yang hendak menunaikan rukun haji semakin bertambah.
Disamping orang-orang Arab yang datang dari Hadramaut dan Saudi Arabia. Juga orang-orang Arab dari Marokko. Tunisia dan Mesir. Sementara itu orang-orang Parsl datang hampir bersamaan dengan kedatangan orang-orang Arab, sambil berdagang juga Ikut melakukan dakwah Islam, sehingga dalam perkembangan agama Islam di Indonesia. Juga dipengaruhi oleh kebudayaan Persia (Iran). Tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam, masih ada yang memperingatinya pada beberapa tempat di Indonesia. Dengan demikian pengaruh Syiah sebenarnya sudah sejak lama ada di tanah alr kita. Sementara itu kedatangan orang-orang Turki tak dapat dilupakan, terutama bantuannya terhadap Aceh ketika Aceh mengusir pasukan Portugis.
Adam Malik dalam Buku "Mengabdi Republik" jillk IU. hal 201. mengatakan bahwa "...bahwa sekalipun Jarak antara Turki dan Indonesia agak berjauhan, tetapi hal Ini bukan merupakan penghalang terhadap terlaksananya hubungan persaudaraan erat yang sudah terjalin pada abad ke-16 sewaktu satu pasukan tentara Turki mendarat di Aceh untuk membantu Sultan Aceh dalam usahanya mengusir tentang Portugis dari daerah Aceh, dan Juga demi mempertahankan agama.
Apa yang sudah terjadi di masa lampau yang mengikat hubungan Turki dan Indonesia di bidang agama, kiranya bisa diteruskan pada saal sekarang Ini demi tercapainya kerjasama erat di bidang ekonomi dan perdagangan yang bisa memberikan keuntungan timbal balik...."Kedatangan orang-orang Arab. Persia dan Turki ke Indonesia telah mempengaruhi kehidupan sosial dan politik Indonesia, seperti tercermin pada terbentuknya kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera. Jawa, Kalimantan. Sulawesi dan kerajaan di bagian Umur Indonesia-, seperti Kesultanan Ternate. Tldore. bahkan Kerajaan Patagar. Rumbatl di Irian Jaya.
Akan tetapi kedatangan bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis. Spanyol. Inggris dan Belanda serta Perancis ke Kepulauan Indonesia, kemudian dengan dijajahnya Indonesia oleh Belanda, dan dikuasainya bangsa-bangsa di Timur Tengah oleh Inggris menyebabkan hubungan Indonesia dengan TimurTengah mengalami penurunan, namun tidak pernah terputus sama sekali. Bahkan agama yang dibawa mereka, yaitu agama Islam, telah membawa perubahan besar dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang kini dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
Setelah proklamasi
Perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dan bangsa di kawasan Timur Tengah selama beberapa dasawarsa, terutama setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. telah mendekatkan kembali hubungan antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di Timur Tengah.Pergerakan kemerdekaan Indonesia sangat banyak dipengaruhi oleh ajaran agama Islam, seperti tercermin pada berdirinya organisasi-organisasi sosial, ekonomi, pendidikan dan politik, misalnya pembentukan Sarekat Islam oleh Haji Samanhudi di Solo. Partai Sarekat Islam oleh H.O.S Tjokroaminoto dan Haji Agus Salim.
Bahkan pemikiran Ir Soekarno, seorang pemimpin nasionalis Indonesia dan presiden pertama Indonesia mengakui Islam sebagai salah satu faktor penting dalam perjuangan melawan kolonialisme. Pengaruh Islam Itu juga terpatri dalam ideologi negara Pancasila, yaitu unsur "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan "Permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan."Dengan latar belakang sejarah dan kebudayaan dan sama-sama mengalami pahit gelimya penderitaan akibat pemerasan dan penindasan kolonial pemimpin-pemimpin Indonesia dan Timur Tengah berusaha mengakrabkan kembali hubungan yang telah menurun bahkan hampir terputus akibat Intervensi negara-negara kolonial.
Mereka berusaha menggalang kerjasama berdasarkan solidaritas dan persamaan agama dan kebudayaan untuk melawan kekuatan asing. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta, yang disusul dengan perjuangan bersenjata untuk mengusir penjajah yang Ingin bercokol, memperoleh dukungan dan kontribusi politik dari Timur Tengah, berupa pengakuan de Jure dan de facto terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Ketika Belanda melancarkan aksi militer pada tanggal 17 Juli 1947. negara-negara Timur Tengah menyambutnya dengan reaksi tajam, bahkan Irak pada waktu Itu melarang pesawat-pesawat Belanda melewati wilayahnya. Irak senantiasa memberi bantuan dan fasilitas kepada mendiang Mr Imron Rosyadl yang telah ditunjuk oleh Pemerintah RI sebagai Kuasa Usaha, untuk melakukan aktifitasnya.
Sementara Itu. Paris El Khouri. Duta Besr Syria di PBB. dengan tegas membela Indonesia dalam perdebatan-perdebatan di Dewan Keamanan. Bahkan setiap perbedaan di Dewan Keamanan yang membicarakan sengketa Indonesia-Belanda. wakil-wakil negara Arab dengan gigih mendukung Indonesia. Semua mengakui Uga Arab dalam sidangnya tanggal 18 November 1946 sepakat mengakui Indonesia, dan Surat Keputusan disampaikan kepada Pemerintah RI melalui Konsel Jenderal Mesir di Bombay. Muhamad Abdul Muin. Dan pada tanggal 15 Maret 1947. Uga Arab memberi pengakuan de facto dan de Jure terhadap Republik Indonesia, sekalipun waktu itu Muhamad Abdul Munlm dihambat oleh Belanda.
0 komentar:
Posting Komentar