TRIBUNNEWS.COM, Menghadapi tekanan dari berbagai pihak serta penghentian layanan dari berbagai perusahaan penyedia jasa internet, membuat pendiri WikiLeaks, Julian Assange mengancam akan membongkar rahasia lebih besar lagi..
Dokumen yang dimaksud adalah dokumen dengan nama 'Insurance.aes256' yang sejak Juli lalu sengaja diletakkan Assange di internet. File ini adalah file terenkripsi yang tidak bisa dibuka sembarang orang. Selain itu, Assange juga mengaku telah memasukkan lebih banyak lagi dokumen-dokumen terenkripsi di internet yang diduga berkaitan dengan masalah perusahaan minyak BP dan pantai Guantanamo.
Berdasarkan harian The Sunday Times, Minggu, 5 Desember 2010, file terenkripsi insurance.aes256 sebesar 1,4 giga ini mustahil untuk dibuka. Pasalnya, Assange membuat 256 digit kata kunci untuk membuka dokumen-dokumen tersebut.Hingga saat ini, sudah puluhan ribu orang dari Amerika hingga Australia yang telah mengunduh file ini dan tidak ada satupun yang dapat membukanya.
Sebelumnya, Assange telah mengatakan bahwa dokumen-dokumen yang terenkripsi tersebut adalah dokumen-dokumen rahasia negara dan perdagangan. File ini dijadikannya senjata untuk mengancam negara-negara, khususnya Amerika Serikat, yang ingin menghentikan aktivitas WikiLeaks di internet.
“Kami telah lama menyebarkan cadangan materi yang terenkripsi yang belum dibuka. Yang perlu kami lakukan hanya memberikan kata kunci materi tersebut, maka dengan instan materi itu akan bisa dibaca,” ujar Assange.
Dia juga mengatakan bahwa dokumen-dokumen yang terdapat didalamnya sama sekali tidak disensor. Hal ini, ujarnya, dapat merusak keamanan mitra koalisi AS di seluruh dunia. Sampai saat ini, Kementerian Pertahanan AS juga belum dapat membuka file tersebut.
Ahli keamanan komputer di London, Ben Laurie, yang merupakan penasihat WikiLeaks mengatakan bahwa Assange adalah orang yang pintar dengan segudang taktik. Dia akan menggunakan senjata-senjata rahasianya untuk melawan siapa saja yang menentangnya.
Sementara itu, profesor bidang kriptologi dari Universitas Bristol, Nigel Smart, mengatakan bahwa teknologi enkripsi yang digunakan Assange sangat canggih dan mustahil untuk dibuka. Bahkan, ujarnya, computer canggih militer juga belum tentu dapat membongkarnya.
“Ini bukan sesuatu yang dapat dibuka dengan komputer modern, kau perlu kunci yang tepat untuk membukanya,” ujar Smart.
Saat ini telah lebih dari 800 dokumen yang telah disebarkan WikiLeaks di situsnya. Dokumen-dokumen yang diklaim Assange berjumlah lebih dari 250.000 dokumen tersebut berisikan memo kawat diplomatik Kedutaan Besar AS di seluruh dunia.
Dokumen Kedubes AS di Jakarta juga dikabarkan dimiliki oleh WikiLeaks, namun sampai saat ini belum juga diterbitkan. Dilaporkan terdapat lebih dari 3000 memo dari kedubes AS di Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM
0 komentar:
Posting Komentar